Dolala Asparagus

Menanam Asparagus di Dataran Rendah

Asparagus dengan nama latin Asparagus officinalis L. merupakan jenis sayuran yang berasal dari tunas muda atau rebung. Asparagus termasuk dalam keluarga bawang-bawangan (Liliaceae) dan merupakan tanaman perennial (tahunan) berbentuk semak berumpun yang tumbuh tegak atau menjalar.

Mengenal Asparagus: Sayuran Bergizi dari Subtropis

Berdasarkan berbagai sumber ilmiah, asparagus berasal dari daerah subtropis yang memiliki iklim sedang. Oleh karena itu, tanaman ini memiliki syarat tumbuh yang khas. Asparagus tumbuh subur di dataran tinggi dengan ketinggian 600-900 mdpl serta suhu berkisar antara 15-25°C.

Baca Juga: Inilah Ciri-Ciri Asparagus yang Tak Banyak Orang Tahu! Penasaran?

Namun, dengan penyesuaian kondisi tanam, asparagus juga dapat tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Saat ini, asparagus telah dibudidayakan di seluruh dunia, termasuk di daerah dataran tinggi dan pegunungan maupun dataran rendah di Indonesia, asalkan curah hujan dan jenis tanahnya sesuai.

Di daerah dengan musim dingin, bagian tanaman yang berada di atas tanah dapat rusak atau mati setelah terkena bunga es. Pada wilayah dengan suhu di bawah titik beku, mahkota tanaman yang berada di bawah tanah dapat dilindungi dari pembekuan dengan menggunakan mulsa.

Ketika daun mati akibat suhu dingin dan bunga es, proses respirasi tanaman menjadi sangat kecil sehingga tanaman mengalami masa dormansi. Kecilnya respirasi menyebabkan fotosintat tetap tersimpan dan berguna untuk pertumbuhan berikutnya ketika suhu lingkungan kembali sesuai dengan kebutuhan hidupnya.

Baca Juga: Kupas Tuntas Kandungan Asparagus dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Di daerah subtropis, siklus pertumbuhan asparagus mengikuti pola musim. Tunas baru akan tumbuh pada musim semi, kemudian pada musim panas tanaman melakukan fotosintesis secara penuh. Selanjutnya, pada musim gugur pertumbuhan tanaman mulai menurun, dan pada musim dingin tanaman mengalami dormansi.

Rebung hanya akan dipanen pada musim semi, sedangkan pada musim panas dan gugur tanaman dibiarkan tumbuh untuk menghasilkan net fotosintat yang akan disimpan dalam akar. Dengan siklus pertumbuhan seperti ini, tanaman asparagus di daerah subtropis dapat memiliki umur produksi lebih dari 10 tahun.

Sebaliknya, di daerah tropis asparagus tumbuh lebih cepat dan tidak mengalami masa dormansi seperti di kawasan subtropis. Keunggulan menanam asparagus di daerah tropis adalah periode panen yang lebih panjang, sehingga ketersediaan rebung asparagus di pasar lebih lama.

Cara Mengatasi Tantangan Budidaya Asparagus di Dataran Rendah

Bahkan, menurut Kosmo.com, petani asparagus di Malaysia menyebutkan bahwa asparagus yang ditanam di kawasan tanah rendah memiliki rasa yang lebih manis dan cocok untuk dimasak dengan cara ditumis atau dicampur dengan sayuran lain.

Salah satu contoh keberhasilan budidaya asparagus di daerah tropis adalah Dolala Asparagus, yang sejak Maret 2024 telah menanam asparagus di Depok dengan ketinggian sekitar 100 meter di atas permukaan laut.

Meskipun termasuk dataran rendah, asparagus tetap tumbuh baik dengan penerapan sistem organik serta pengelolaan tanah yang subur. Pada musim hujan, suhu relatif di bawah 30°C, sehingga tidak ada kendala dalam pertumbuhannya.

Sementara pada musim panas, Dolala Asparagus mengatasi suhu tinggi dengan penyiraman berkala menggunakan sprinkler serta pembuatan naungan alami secukupnya untuk menjaga kelembaban tanaman.

Keberhasilan budidaya asparagus di daerah tropis menunjukkan bahwa dengan teknik pertanian yang tepat, tanaman ini dapat tumbuh optimal dan menghasilkan produk berkualitas tinggi.